Amal dan Penerimaan
Suka untuk berkongsi satu catatan dari ex-roomate:
Bisa jadi Allah mudahkan bagi seseorang melakukan ketaatan. Tetapi Allah tidak memudahkan qabul baginya.
Karenanya, sempurnakanlah segala amal shaleh yang telah selesai dilaksanakan dengan permohonan tiada henti kepada Allah agar amal tersebut diterimaNya.
Memperbanyak ibadah adalah penting. Tetapi menjadikannya maqbul disisi Allah jauh lebih penting.
Bisa jadi Allah taqdirkan seorang hamba jatuh kepada sebuah dosa, tapi dosa itu kemudian menjadi penyebab ia kembali total kepada Allah, mengangkatnya ke puncak kemuliaan disisiNya.
Sebuah maksiat yang mewariskan kehinaan diri dan kehancuran hati kehadapan Allah, lebih baik dari pada ketaatan yang berbuah keangkuhan dan kesombongan.
Ibadah dan ketaatan kepada Allah mestinya berbuah penghambaan diri, kerendahaan hati, kekhusyukan dan kepatuhan kepada Allah.
Berakhirnya ramadhan dengan berbagai ibadah dan amal shaleh, mengantarkan kita kepada masa pembuktian diterimanya amal.
Pendahulu-pendahulu kita yang shaleh mengajarkan bahwa diantara tanda-tanda diterimanya ketaatan adalah taat lagi setelah itu.
~Ust. Irsyad Syafar~